Senin, 27 Juni 2011

TOLANGOHULA 2 (TLH 2)


Asal Usul
·        Dari Kendari (Mr. Huang Chung Wu) dengan kode klon CW 2012
·        SK PELEPASAN Menteri Pertanian nomor 3678/Kpts/SR.120/11/2010 tanggal  12 Nopember 2010
Potensi produksi
·         Hasil tebu     : 1100 ku/ha
·         Rendemen    :  10,41 %


TOLANGOHULA 2 (TLH 2)
34

Sifat-sifat agronomis
·         Perkecambahan sedang
·         Awal pertunasan cepat
·         Tidak berbunga - berbunga sporadis
·         Diameter batang sedang
·         Kerapatan batang rapat
·         Kemasakan : awal tengah (AT)

Kesesuaian terhadap Tipologi dan Pola tanam
1.        Tipologi                : RPL (tanah ringan, berpengairan, drainase lancar) dan RPJ (tanah ringan, berpengairan, drainase jelek).
2.       Pola tanam           :                                                             1 (Mei – Juli)
3.        Kesesuaian tebang :                                                                Mei-Juli

Ketahanan terhadap hama penyakit
1.        Hama        :    agak tahan terhadap penggerek pucuk dan penggerek batang
2.       Penyakit    :    agak tahan terhadap noda kuning, karat daun, blendok dan pokkahbung.

Data teknis pengembangan
·         Varietas ini telah berkembang di Gorontalo, sebelumnya dikenal dengan nama CM 2012, cocok untuk lahan bertekstur ringan sampai berat, di lahan sawah dan tegalan, toleran gangguan drainase
·         Sifat lepas pelepah mudah
·         Daya kepras sedang

TOLANGOHULA 1 (TLH 1)


Asal Usul
·        Dari Kendari (Mr. Huang Chung Wu) dengan kode klon CW 2161
·        SK PELEPASAN Menteri Pertanian nomor 3678/Kpts/SR.120/11/2010 tanggal  12 Nopember 2010
Potensi produksi
·         Hasil tebu     : 1350 ku/ha
·         Rendemen    :  10,24 %
TOLANGOHULA 1 (TLH 1)
32

Sifat-sifat agronomis
·         Perkecambahan sedang
·         Awal pertunasan sedang
·         Tidak berbunga - berbunga sporadis
·         Diameter batang besar
·         Kerapatan batang sedang
·         Kemasakan : awal tengah (AT)

Kesesuaian terhadap Tipologi dan Pola tanam
1.        Tipologi                :                                RPL (tanah ringan, berpengairan, drainase lancar)
2.       Pola tanam           :                                                             1 (Mei – Juli)
3.        Kesesuaian tebang :                                                                Mei-Juli

Ketahanan terhadap hama penyakit
1.        Hama        :    agak tahan terhadap penggerek pucuk dan tahan penggerek batang
2.       Penyakit    :    agak rentan noda merah, agak toleran noda kuning, karat daun, blendok dan pokkahbung.

Data teknis pengembangan
·         Varietas ini telah berkembang di Gorontalo, sebelumnya dikenal dengan nama GTO 1, cocok untuk lahan aluvial dan mediteran dengan kandungan liat rendah.
·         Sifat lepas pelepah sedang
·         Daya kepras baik


CENNING


Asal Usul
·         Diperoleh tahun 2000 dari Proyek PG Lambuya Sulawesi Tenggara dengan nama asal SM 86
·         SK PELEPASAN Menteri Pertanian nomor 3679/Kpts/SR.120/11/2010 tanggal  12 Nopember 2010
Potensi produksi
·         Hasil tebu     : 775 ku/ha
·         Rendemen    :  10,97 %


CENNING
30

Sifat-sifat agronomis
·         Perkecambahan sedang
·         Berbunga jarang-sporadis
·         Diameter batang sedang
·         Kerapatan batang sedang
·         Kemasakan : awal tengah (AT)

Kesesuaian terhadap Tipologi dan Pola tanam
1.        Tipologi                : BPJ (tanah berat, berpengairan, drainase jelek) dan RPJ (tanah ringan, berpengairan, drainase jelek)
2.       Pola tanam           :                                                             1 (Mei – Juli)
3.        Kesesuaian tebang :                                                                Mei-Juli

Ketahanan terhadap hama penyakit
1.        Hama        :    tahan penggerek pucuk dan penggerek batang
2.       Penyakit    :    tahan terhadap mosaik, luka api dan pokkahbung

Data teknis pengembangan
·         Cenning sebelumnya dikenal dengan nama klon TK 386
·         Cocok dikembangkan pada jenis tanah aluvial dan mediteran dengan kadar liat yang tidak terlalu tinggi dengan pengairan/curah hujan cukup
·         Sifat lepas pelepah mudah
·         Tahan kepras

VMC 76-16


Asal Usul
·        VMC 76-16 adalah varietas introduksi dari Philippine hasil pertukaran varietas pada CFC/ISO/20 Project tahun 2000-2005
·         SK PELEPASAN Menteri Pertanian nomor 3676/Kpts/SR.120/11/2010 tanggal  12 Nopember 2010
Potensi produksi
·         Hasil tebu     : 1287 ku/ha
·         Rendemen    :  10,54 %


VMC 76-16
28

Sifat-sifat agronomis
·         Pertumbuhan sedang
·         Perkecambahan cepat
·         Tidak berbunga - berbunga sporadis
·         Diameter batang sedang
·         Kerapatan batang sedang
·         Kemasakan : awal tengah (AT)

Kesesuaian terhadap Tipologi dan Pola tanam
1.        Tipologi                : BPJ (tanah berat, berpengairan, drainase jelek); BHL (tanah berat, tadah hujan, drainase lancar); BHJ (tanah berat, tadah hujan, drainase jelek)
2.       Pola tanam           :                                                             1 (Mei – Juli)
3.        Kesesuaian tebang :                                                                Mei-Juli

Ketahanan terhadap hama penyakit
1.        Hama        :    toleran terhadap penggerek pucuk dan penggerek batang
2.       Penyakit    :    tahan terhadap mosaik, blendok, pokkahbung dan luka api

Data teknis pengembangan
·         Varietas ini mempunyai adaptasi yang baik pada lahan sawah dan tegalan berjenis tanah Aluvial, Regosol dengan kadar liat yang tidak terlalu tinggi, iklim basah (pengairan yang cukup) dengan musim dingin sedang (C2 Oldeman)
·         Toleran terhadap lahan dengan gangguan drainase pada waktu musim penghujan
·         Sifat penting yang menarik atas ketahanan kering dengan pembentukan tunas yang serempak dan didukung dengan daya kepras yang baik, maka VMC 76-16 dikembangkan secara luas pada lahan geluh-liat (tekstur sedang sampai berat).